Diberdayakan oleh Blogger.

Resensi SINDOnews.com

Nama         : SINDOnews.com
Slogan        : Sumber Informasi Terpercaya
Pemilik     : PT. Media Nusantara Citra, Tbk.
Situs Web   : www.sindonews.com
Diluncurkan : 4 Juli 2012

SINDOnews.com merupakan situs berita online yang resmi didirikan pada 4 Juli 2012, dan dibawah manajemen yang sama dengan Koran Sindo yakni PT. Media Nusantara Citra, Tbk.

Namun ada satu hal yang harus diketahui bahwa SINDOnews.com bukanlah merupakan situs berita dari Koran Sindo. Tetapi situs pendukung untuk kebesaran Koran Sindo.

SINDOnews memiliki awak redaksi yang mampu memproduksi sendiri berita mereka, tanpa tergantung dari Koran Sindo. Pada dasarnya SINDOnews menyajikan berita dan memiliki konten yang selaras dengan Koran Sindo, namun berita yang dikemas dalam portal berita ini lebih mengarah kepada pembaca yang ingin membaca berita secara cepat, akurat dan efisien dalam hal waktu.

SINDOnews memiliki tujuh kanal utama dan dua kanal pendukung (multimedia). Satu kanal utama yaitu Home, tujuh kanal utama yakni Nasional, Metronesw, Daerah, Ekbis, International, Sport dan Soccer. Sementara dua kanal pendukung (multimedia) yakni Photo, Video dan LIve Streaming MNC Channel. Selain itu terdapat fitur-fitur lain yang di adopsi oleh SINDOnews dari Koran Sindo, seperti Tajuk Sindo, Opini dan Periskop.

Kelebihan SINDOnews.com terletak pada penyajian berita yang cukup lengkap dan berbobot dengan konten yang selaras dengan Koran Sindo, namun tetap mengutamakan dalam hal cepat, akurat dan efisien dalam hal waktu. Sehingga memudahkan para pembaca berita online.

Kelemahan SINDOnews.com terletak pada berita yang terkadang kurang lengkap, dan lebih menyarankan para pengunjungnya bila ingin mendapatkan detail mengenai informasi berita yang lebih lengkap untuk membeli Koran Sindo terkait dengan berita di portal online ini.

Era Konvergensi dan Intervensi Terhadap Media

Media adalah sebuah informan yang memberikan berbagai informasi penting mengenai kejadian-kejadian yang terjadi di negara ini. Sudah sepantasnnya pula setiap media berusaha untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh para penggunanya, baik media televisi, radio, cetak ataupun online.

Sebut saja TV One yang merupakan salah satu group dari Visi Media Group milik Bakrie, dimana TV One saat ini memang banyak memberikan informasi yang menarik dan juga dibutuhkan oleh masyarakat. TV One yang mempunyai tagline “Terdepan Mengabarkan” berusaha menjadi yang nomer satu dengan menjadikan berita sebagai sajian utama mereka.

Dalam group Visi Media milik Bakrie bukan hanya TV One tetapi termasuk juga ANTV dan juga media online Viva News.com. Namun media-media ini tidak bergerak di bidang yang sama yang menjadikan berita sebagai sajian utama mereka. Dan saya saat ini ingin memfokuskan tulisan saya kepada TV One media yang menjadikan berita sebagai sajian utama.

TVOne yang terhitung baru dalam persaingan Program berita tampil pada orientasi tayangannya lebih mengarah pada berita dan olahraga. Ternyata berdasarkan hasil survei kepemirsaan TV Nielsen Audience Measurement di 10 kota besar di Indonesia memperlihatkan adanya kecenderungan bahwa segmen penonton berita lebih memilih stasiun TV berita dengan beragamnya pilihan program berita untuk senantiasa memperoleh informasi terbaru seputar kasus-kasus yang sedang hangat dibicarakan.

Namun di era konvergensi media yang melahirkan konglomerat media menyebabkan terjadinya pemusatan kepemilikan media massa, dan timbulnya tarik ulur antara idealisme pers, kepentingan bisnis dan kepentingan politik. Seperti yang terjadi pada TV One dimana kepemilikannya itu adalah seorang konglomerat media yang juga merambah di dunia politik, Aburizal Bakrie pemilik dari Visi Media Group.

Bukan hanya itu saja, Bakrie juga memiliki beberapa usaha dan beberapa perusahaan yang bergerak dibidangnya masing-masing. Seperti sebuat saja PT.Lapindo Brantas yang bergerak di sumber daya alam adalah salah satu perusahaan yang saham terbesarnya dimiliki oleh Bakrie.

Namun pada sekitar beberapa tahun yang lalu dimana PT.Lapindo Brantas sedang melakukan pengeboran di Sidoarjo terjadi sebuah bencana dimana lumpur panas dari dalam bumi mencuat keluar dan belum bisa dihentikan hingga saat ini, sehingga bisa dilihat saat ini beberapa lokasi di Sidoarjo yang berdekatan dengan lokasi pengeboran menjadi danau lumpur.

Pada saat kejadian ini berlangsung banyak media yang memberitakannya bahkan hingga kini, namun yang mejadi perhatian saya ialah mengapa pemberitaan yang dilakukan oleh TV One mengenai lumpur panas lapindo itu tidak seheboh yang dilakukan oleh media lain yang berorientasi sama yaitu mengedepankan sebuah berita informasi kepada masyarakat.

Mengapa demikian? Ternyata memang tidak ada satu pun media yang terlepas dari yang namanya intervensi baik dari pemerintah, pemilik media, temannya pemilik media, atau bahkan teman sendiri. Karena memang faktanya TVOne tidak mungkin mengadakan berita/acara yang sifatnya memojokkan sang boss, pemilik TVOne, Aburizal Bakrie. Misalnya, tentang lumpur Lapindo, dan kasus Gayus Tambunan, yang isinya memojokkan Aburizal Bakrie.

Termasuk di acara Indonesia Lawyer Club (ILC). Apalagi di ILC itu setiap peserta bebas berbicara dan disiarkan secara langsung. Sangat besar kemungkinan, peserta-peserta yang diundang di acara itu berbicara keras mengkritik, bahkan mengecam keras Aburizal Bakrie. Intervensi itu akan semakin memungkinkan kalau berita itu merugikan mereka atau teman mereka.

Seperti yang pernah terjadi saat TV One mencoba memberitakan tentang lumpur Lapindo, pihak TV One tidak menyebutkan “Lumpur Lapindo” melainkan “Lumpur Sidoarjo”. Karena bila mereka menyebutkan “Lumpur Lapindo” maka sama saja PT. Lapindo milik Bakrie lah yang menyebabkan masalah lumpur tersebut.

Namun saya cukup mengapresiasikan juga dengan konsistensi TV One dalam mengedepankan sebuah berita, walaupun seperti dalam kasus Lumpur Lapindo angel berita yang ditayangkan oleh TV One dan media lain memang berbeda. Dan menurut saya dimanapun kita, intervensi itu ada temasuk pada sebuah media yang notabenenya sebuah media itu adalah netral.


Saya rasa cukup sekian, banyak hal yang saya pelajari dengan berkelut di bidang jurnalistik bahwasannya intervensi itu ada dimana-mana termasuk di media. Jadi, jangan bermimpi media bisa steril dari yang namanya intervensi selama pemilik modal media yang berkuasa.

Manfaat Blog Bagi Wartawan

Dari pengertiannya blog adalah situs web yang berisikan tulisan, artikel ataupun informasi yang diperbarui secara terus menerus dan teratur sehingga dapat di akses secara online dengan baik untuk kepentingan umum ataupun pribadi.

Dan seorang jurnalis ialah mencari, mengumpulkan, dan menulis sebuah berita ataupun informasi untuk kemudian informasi tersebut disebarluaskan kepada masyarakat melalui media apapun termasuk media online seperti blog.

Blog merupakan media online yang mudah untuk dipelajari, oleh karena itu setiap wartawan diharuskan bisa membuat blog dan memposting tulisan mereka ke dalam blog tersebut. Baik sebuah berita ataupun informasi umum yang sangat berguna bagi publik.

Media online seperti blog adalah sasaran empuk bagi seorang jurnalis untuk mempublikasikan hasil karyanya dan juga informasi yang ia dapatkan. Sekecil apapun suatu pemberitaan yang telah disajikan dalam media online dan bila dikemas dengan semenarik mungkin, maka akan menjadi informasi yang akan dibaca oleh masyarakat yang pada saat ini mayoritas terkena sindrom online dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan apapun.

Maka dari itu bila kita ingin menjadi seorang jurnalis, wajib bagi kita untuk belajar sedikit demi sedikit tentang internet dan semua hal yang ada di dalamnya termasuk blog. Tidak hanya jurnalis online, tetapi semua wartawan harus bisa mengoperasikannya. Selain untuk menambah pengetahuan, blog juga bisa digunakan untuk mengasah kreatifitas kita sebagai wartawan dalam hal menulis.

Konsekuensi Kultural Teknologi Komunikasi

Konsekuensi kultural pemakaian teknologi komunikasi dimaknai sebagai berubhnya karakter yang dimiliki lembaga sosial, sitem pengetahuan, prilaku keseharian individu dan komunita, sistem nilsi dan norma dalam masyarakat sebagai kelanjutan logis dari pemakaian teknologi komunikasi.

Sebagai sebuah gambaran: orang yang sering menggunakan internet, seringkali sadar bahwa kadang-kadang mereka berutrusan denga apa yang disebut realitas maya(virtual reality). Realitas maya, seperti yang ditulis Mark Slouka, merujuk pada lingkungan yang "menyelubungi" atau "Menghidupkan secara sensual", yang dimasuki individu dengan cara menghubungkan dirinya dengan jaringan komputer yang sangat beasr atau disebut internet. Artinya: orang yang mengakses internet sadar bahwa kadang internet dapat menimbulkan ilusi bagi mereka. Tapi seringkali banyak orang tak bisa membedakan antara ilusi dengan dunia nyata.
Dari realitas diatas maka sebenarnya internet telah membentuk komunitas baru yaitu komunitas maya (virtual community). Dalam kontek virtual community ini, ada konskuensi kultural pemakaian teknologi komunikasi yang menonjol, yaitu:

1. Perubahan sistem nilai dan norma

Dunia internet ibaratnya belantara informasi yang hampir tak terbatas. Ketika orang searching di internet, bisa dibaratkan orang tersebut seperti mengembara. dalam pengembaran tersebut akan ditemukan dan dijumpai sekian banyak pengalaman dan informasi. Maka pada tataran berikutnya tidak mustahil orang tersebut akan mengadopsi nilai, pengetahuan, noerma, budaya yang diperoleh selama pengembaran di internet. Apa yang diadopsi dari internet bisa saja sesuatu yang dapat meningkatkan kualitas masyarakat, artinya seuatu yang bermanfaat. Misal nilai yang danut adalah nialai-nialai yangdapat bermanfaat untuk membangun kebudayaan industri.Tapi juga tidak mustahil juga orang-orang yang mengakses internet tidak lagi peduli dengan tatanan moral, sistem nilai dan norma yang telah disepakati berpuluh-puluh tahun. karena mereka hanyut dalam pengembaraan mereka dan menabarak apa saja yang dianggap mengahalangi tujuan mereka. dalam pengembaraan di internet tidak lagi mengenal bats budaya. Bisa saja secara fisik kita hidup di budaya jawa, tapi secara imaginatif kita hidup dalam budaya barat. Kalau hal ini berlangsung lama dan terus menerus, bukan tidak mustahil apa yang di idamkan dalam kayalan pengguna internet lambat laut akan diterapkan dalam akan diterapkan pdan kehidupan reil mereka.erujuk hal diatas akan sangat mungkin pemakaian teknologi komunikasi internet membawa konsekuensi pada perubahan moral dan kemanusiaan, orang lebih percaya isu daripada informasi, lebih percaya rumaor ketimbang kebenaran.

2. Penyerahan sebagian otoritas diri pada teknologi komunikasi.

Sesungguhnya pemakaian teknologi komunikasi dipengaruhi oleh pola pikir (apa yang benara), sistem nilai(apa yang baik) dan siakap (apa yang harus direspon). Ini menyiratkan pemakai teknologi komunikasi harus tahu persis apakah kelak perilakunya baik dan responya proporsional. Boleh saja prilaku, sistem nilai yang dianut sebelum menggunakan internet berbeda setelah menggunakan internet. tapi seyogyanya perubahan tersebut harus sudah di perhitungkan sebelumnya, sehingga kita bisa mengendalikan kemajuan teknologi komunikasitersebut.Bila dicermati, ada kecenderungan pemakai internet dalam tingkat heavy user, seringkali tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah didapat dari internet. Yang terjadi justru sebaliknya. Orang akan semakin penasaran dengan informasi yang mereka dapatkan di internet, dan akhirnya akan terus mencari dan mencari informasi baru. atau secara sengaja diciptakan rasa penasaran akan informasi yang ada di internet.Padahal kita semua tahu menggunakan internet bukan merupakan barang gratis. perlu ongkos untuk bisa memakainya. Baik uang maupun waktu kita yang tersita. pada titik inilah, mereka telah menyerahkan sebagian, kalau tidak seluruhnya, otoritas diri mereka pada internet. Mereka tanpa sadar, tidak lagi menjadi entitas yang mandiri didalam rumah merekasendiri. pada saat inilah sebenarnya orang mengatakan bahwa "Culture is not only human's made, but also makes human".

3. Kolonisasi

Kolonisasi adalah perbuatan yang menjadikan sebuah daerah/negara lain sebagai sebuah koloni. Koloni sendiri adalah sebuah daerah yang didiami oleh pendatang yang sengaja mengambil keuntungan dari daerah itu dengan mempraktekkan kebudayaan asal mereka. Secara sosialogi, kolonialisme yang sering dipertkarkan dengan imperialisme adlah penaklukkan satu daerah/negara oleh derah/negara lain dengan kekuatan fisik seperti militer. tetapi, keduanya sama-sama punya muatan keinginan untuk menjajah daerah/negara lain.Kolonialisme secar fifsik memang tidak lagi. Invasi secara fsisk juga tidak lagi di praktekkan. Akan tetapi sesuai dengan dengan pengertian teknologi kounikasi, dimana teknologi komunikasi akan membawa nilai-nilai dari mana teknologi komunikasi itu di buat, maka dengan sendirinya penyebaran pemakaian tekkom oleh derah/negara lain akan menrebarkan nilai-nilai ke negara pemakai tek kom tersebut. ketika nilai-nilai yang dibawa teknoogi komunikasi tersebut begitu berakar dan diadaopsi oleh masyarakat negara penggunadan mengalahkan budaya lokal, maka yang terjadi sesungguhnya adalah ekspansi kultural. Ujung-ujungnya yang seringkali terjadi ekspansi kultural akan dibarengi dengan ekspansi secara ekonomi. Kalau sudah demikian maka sebenarnya kolonisasi juga tidak bisa dihindarkan lagi. 


Sumber :

http://rhyonugros90.blogspot.com/2012/06/pertemuan-11-konsekuensi-sosial.html
http://smamuhammadiyahtasikmalayasosiologi.blogspot.com/2010/01/konsekuensi-sosial-teknologi-komunikasi.html

Konsekueinsi Sosial Teknologi Komunikasi

Teknologi Komunikasi Sebuah teknologi biasanya terdiri dari :
Ø  Aspek Hardware (perangkat keras)
Ø  Software (Perangkat Lunak)
Teknologi Komunikasi Ditinjau Dari Berbagai Aspek :
a.       Aspek Ekonomi
Menggunakan handphone untuk melancarkan transaksi ekonomi hal yang basi, tetapi penggunaan smartphone mempunyai pengaruh perkembangan teknologi yang sudah demikian maju ini pc tablet.
b.      Aspek Politik
Pemanfaatan yang paling dekat dengan kehidupan politik tentu saja teknologi penghitungan suara ‘quick count’.
Makna Konsekuensi Sosial Pemakaian Teknologi Komunikasi :
Salah satu cara untuk melihat pengaruh teknologi komunikasi pada kehidupan sosial adalah, melihat konsekuensi sosial pemakaian teknologi komunikasi. Konsekuensi sosial dengan dampak sosial pemakaian teknologi komunikasi memiliki makna yang berbeda. Perbedaan konsekuensi sosial dan dampak  sosial adalah pada unsur logis dan kesadaran. Konsekuensi sosial mengandung unsur logis dan kesadaran, sedangkan dampak sosial tidak mengandung unsur logis dan sadar.
Aspek Sosial dan Budaya
Budaya masyarakat yang tadinya ‘ngobrol’ beramah tamah, basa-basi, dan lain-lain mendadak berubah setelah mengenal teknologi seperti facebook, twiter, dan sebagainya. Ditambah lagi dengan segala kemudahan BB dan Android. Teknologi komunikasi memiliki keterkaitan dengan masalah sosial,  ekonomi, politik dan budaya.
Konsekuensi Sosial Teknologi Komunikasi :
a.       Perubahan Hubungan Sosial
Jika hubungan antara dua komponen masyarakat berubah.
b.      Transformasi Sosial.
Munculnya masyarakat informasi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ø  Informasi menjadi senjata strategis;
Ø  Pemilihan. informasi menjadi dasar konflik antara pernerintah dan pengusaha; (iii) informasi tidak lagi gratis;
Ø  Semua informasi yang bernilai tinggi akan tersimpan dalam bentuk digital;
Ø  Pustaka akan dipenuhi oleh buku-buku pintar elektronik;
Ø  Pustaka dunia akan muncul dalam bentuk informasi elektronik;
Ø  Konsep manusia tentang  privacy,  security dan pemilikan berubah;
Ø  Pertukaran informasi meruntuhkan batas-batas budaya dan wilayah;
Ø  Konflik akan terjadi antara pemakai dan manajemen sistem informasi;
Ø  Orang-orang yang menjadi "spesialis informasi" akan menjadi sangat berkuasa (Dalam Tanduklangi, 1993:127). 
Teknologi dan pada hakekatnya prilaku manusia adalah untuk berkomunikasi. Menurut Colin Cherry (1957) :
Komunikasi adalah suatu proses dimana pihak-pihak peserta saling mengunakan komunikasi dengan tujuan untuk mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan.
Teknologi adalah produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja atau Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan Seseorang. Bisa di sebut bahawa teknologi berupa sarana manusia dalam berkomunikasi secara sosial.
Konsekuensi sosial teknologi komunikasi yaitu merupakan  dampak dari penggunaan teknologi komunikasi :
Dengan adanya teknologi lahirlah inovasi-inovasi baru yang mempermudah hidup manusia, dan terjadilah perkembangan ilmu pengetahuan, karena teknologi lahir dari sebuah ilmu. namun secara negatif teknologi komunikasi memberikan dampak pada kehidupan social, ketika norma-norma yang berlaku tidak sesuai lagi dengan yang ada saat ini, seringnya terjadi kejahatan teknologi yang merugikan masyaraka tidak hanya itu dampak teknokom bisa merusak moral dan akhlak kita.
Dampak Konsekuensi Sosial Teknologi komunikasi terbagi dua, yaitu :
a.       Dampak Positif :
Ø  Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima masyarakat
Ø  Hubungan sosial antar masyarakat dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja
Ø  Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat
Ø  Sarana untuk hiburan
Ø  Adanya “share” budaya antar daerah ataupun antarnegara.
b.      Dampak Negatif :
Ø  Timbulnya jenis kejahatan baru, seperti penipuan, pornografi, pengiriman email Sampah (spam),pengiriman virus,dll.
Ø  Mengurangi sifat sosial manusia karena  cenderung  lebih suka berhubungan  lewat internet daripada bertemu secara langsung.
Ø  Meningkatnya angka pengangguran
Ø  Kurangnya ruang privasi
Ø  Bisa membuat seseorang kecanduan dan penggunaan tidak sesuai kondisi.
Ø  Masuknya budaya asing yang kurang baik dan tidak difilter.
Ø  Dari sifat sosial dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.
Tindakan yang dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan teknologi komunikasi :
Ø  Gunakan teknologi  yang dikuasai untuk menjalin hubungan  dengan teman atau orang-orang di dunia nyata, jangan terobsesi  untuk mencari teman-teman baru di facebook, twitter, atau sosial media lain karena kecenderungan yang terjadi (tidak memberikan nilai persahabatan yang mutualisme).
Ø  Jika ingin mencari teman-teman baru di dunia maya, carilah komunitas positif  yang sering melakukan pertemuan di dunia nyata . Karena komunitas ini akan mengasah kemampuan komunikasi kita dan sering memberikan inspirasi  dan dukungan pada kehidupan kita.
Ø  Menolak ajakan teman untuk menyimpan atau melihat hal-hal yang menyangkut pornoaksi dan pornografi.
Ø  Menonaktifkan handphone pada saat kuliah atau pelajaran berlangsung agar tidak mengganggu konsentrasi belajar.
Ø  Memanfaatkan teknologi komunikasi seperlunya.

Sumber : http://rhyonugros90.blogspot.com/2012/06/pertemuan-11-konsekuensi-sosial.html
http://smamuhammadiyahtasikmalayasosiologi.blogspot.com/2010/01/konsekuensi-sosial-teknologi-komunikasi.html